pembelajaran kooperatif tipe STAD

PEMBELAJARAN KOOPERATIF
STUDENT TEAMS – ACHIEVEMENT DIVISIONS ( STAD)

Pengertian STAD
Gagasan utama di belakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang di ajarkan guru. STAD merupakan metode generic tentang pengaturan kelas dan bukan metode pengajaran komprehensif untuk subjek tertentu. Guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri (subjek sendiri).
Pembelajaran kooperatif tipe STAD dikembangkan oleh Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkin. Guru yang menggunakan STAD, juga mengacu kepada belajar kelompok murid , menyajikan informasi akademik baru kepada murid setiap minggu menggunakan presentasi verbal atau teks. Guru membagi murid menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang dan terdiri laki-laki dan perempuan yang berasal dari berbagai suku, memiliki kemampuan tinggi, sedang, rendah.

Penerapan Pembelajaran kooperatif adalah.....  

Penerapan pembelajaran tipe STAD menempatkan murid dalam tim belajar beranggotakan empat orang yang merupakan campuran menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. Guru menyajikan pelajaran kemudian murid bekerja dalam tim untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Akhirnya seluruh murid dikenai kuis tentang materi itu dengan catatan, saat kuis mereka tidak boleh saling membantu. STAD terdiri dari suatu siklus pengajaran biasa, belajar kooperatif dalam tim kemampuan campur, dan kuis, dengan penghargaan atau ganjaran lain diberikan kepada tim yang anggota – anggotanya paling tinggi melampaui rekornya sendiri yang terdahulu. STAD merupakan metode pembelajaran kooperatif untuk pengelompokkan kemampuan campur yang melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk pembelajaran individu anggota.

Ciri – ciri STAD
Ciri – ciri STAD adalah
1.Cara pembentukan kelompok. Dalam pembentukan kelompok, siswa dirangking menurut tingkat kepandaiannya, tapi hanya ketua kelompoknya saja, dan untuk anggotanya terserah mau ke kelompok mana yang diinginkan. Dalam membentuk kelompok guru menyajikan pelajaran, dan kemudian siswa bekerja di dalam tim mereka untuk memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran tersebut. Seluruh siswa dikenai kuis tentang materi itu.
2.Pemerolehan skor tim. Skor tim dihitung berdasarkan skor peningkatan anggota tim.
3. Kelas terbagi ke dalam kelompok- kelompok kecil.
4.Tiap kelompok terdiri 4 – 5 anggota yang heterogen.
5. Belajar dengan metode pembelajaran kooperatif dan prosedur kuis.

Langkah Persiapan untuk Menggunakan STAD
Sebelum menerapakan STAD hal-hal yang perlu disiapkan adalah sebagai berikut:
1.      Materi-materi
2.      Memasukan siswa ke dalam kelompok
Jangan biarkan siswa memilih anggota kelompoknya masing-masing. Berikut ini langkah-langkah yang bisa diikuti:
a.      Buat salinan lembar rekapitulasi kelompok.
b.      Merangking siswa.
c.      Tentukan jumlah kelompok. Jika memungkinkan setiap anggota harus mempunyai empat anggota kelompok.
d.      Memasukan siswa. Buat kelompok yang berimbang dengan menyebar anak yang memiliki kemampuan dia atas rata-rata.


Langkah – langkah STAD
Langkah – langkah STAD adalah
1.Pembentukan kelompok belajar (Teams). Siswa disusun dalam kelompok yang anggotanya heterogen (baik kemampuan akademiknya maupun jenis kelaminnya). Caranya dengan merangkingkan siswa berdasarkan nilai rapor atau nilai terakhir yang diperoleh siswa sebelum pembelajaran kooperatif model STAD. Adapun fungsi dari pengelompokan ini adalah untuk mendorong adanya kerjasama kelompok dalam memperlajari materi dan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
2.Penyajian kelas (Class Presentations). Guru menyajikan materi di depan kelas secara klasikal yang difokuskan pada konsep-konsep dari materi yang akan dibahas saja. Selanjutnya siswa disuruh belajar dalam kelompok kecil untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
3.Pemberian Tes atau kuis (Quizzes). Setelah belajar kelompok selesai diadakan tes atau kuis dengan tujuan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan belajar siswa terhadap materi yang telah dipelajari. Dalam hal ini siswa sama sekali tidak dibenarkan untuk bekerjasama dengan temannya. Tujuan tes ini adalah untuk memotivasi siswa agar berusaha dan bertanggungjawab secara individual. Siswa dituntut untuk melakukan yang terbaik sebagai hasil belajar kelompoknya. Selain bertanggungjawab secara individual, siswa juga harus menyadari bahwa usaha dan keberhasilan mereka nantinya akan memberi sumbangan yang sangat berharga bagi kesuksesan kelompok. Tes ini dilakukan setelah satu sampai dua kali penyajian kelas dan pembelajaran dalam kelompok.
4.Pemberian skor peningkatan individu (Individual Improvement Scores). Hal ini dilakukan untuk memberikan kepada siswa suatu sasaran yang dapat dicapai jika mereka bekerja keras dan memperlihatkan hasil yang baik dibandingkan dengan hasil sebelumnya. Pengelola skor hasil kerjasama siswa dilakukan dengan urutan berikut: skor awal, skor tes, skor peningkatan dan skor kelompok.
5.Guru memberikan evaluasi.
6.Penghargaan kelompok (Team Recognition) Penghargaan kelompok ini diberikan dengan memberikan hadiah sebagai penghargaan atas usaha yang telah dilakukan kelompok selama belajar. (Slavin,1995 dalam Prilatama, 2008).

Kelebihan Model Pembelajaran STAD
Berbagai keunggulan dalam model pembelajaran STAD diantaranya adalah dapat melatih siswa dalam meningkatkan hubungan sosial di antara sesama teman baik dalam kelompoknya maupun antar kelompok yang lainnya karena akan terjadi kegiatan komunikasi tatap muka baik antar anggota kelompok maupun antar kelompok. Adanya komunikasi ini dapat mendorong terjadinya interaksi positip, sesama siswa dapat lebih saling mengenal, masing-masing siswa saling menghargai pendapat teman, menerima kelebihan dan kekurangan teman apa adanya, menghargai perbedaan pendapat yang selalu terjadi dalam kehidupan. Siswa saling asah, saling asih dan saling asuh. sehingga kesulitan yang dihadapi dari setiap siswa dapat teratasi dengan cara bertanya terhadap guru maupun oleh teman satu kelompoknya, melatih siswa untuk berani menyampaikan suatu pendapat karena pada setiap anggota kelompok akan ada spesialis tugas yang harus dipertanggungjawabkan terhadap kelompoknya, melatih siswa untuk bertanggung jawab baik untuk diri sendiri maupun bagi kelompoknya, terjadi kesamaan konsep dalam setiap materi sehingga akan terjadi peningkatan terhadap aspek akademik.

Kelemahan Model Pembelajaran STAD
Di samping adanya keunggulan maka metode ini juga mempunyai beberapa kelemahan-kelemahan di dalam pelaksanaan pembelajaran diantaranya adalah: akan dapat terjadi adanya suara bising dalam kelas yang diakibatkan oleh persaingan suara dari diskusi pada setiap kelompok, dan pada awal pembentukan kelompok memungkinkan adanya penolakan terhadap siswa yang memiliki cacat akademik ataupun kelainan lain yang ada pada diri seorang anak, bagi siswa yang punya rasa malas terhadap materi fisika maka dapat menjadi pengendara yang bebas artinya hanya sekedar tititp nama atau pasif, jika merasa pandai berpendapat maka akan dapat mendomionasi pendapat dalam kelompoknya sehingga anggauta kelompok yang lainnya tidak mempunyai kesempatan untuk berpendapat dan pada pembelajaran STAD tidak memiliki adanya target yang ditentukan sehingga baik siswa yang memiliki kurang dari batas tuntas yang telah ditentukan maka siswa dapat melanjutkan pada materi berikutnya tanpa harus mengulangnya terlebih dahulu.

8.Materi yang Sesuai dengan Model Pembelajaran STAD
Materi yang sesuai dengan model pembelajaran STAD adalah :
a.Perhitungan dan penerapan yang berciri matematika.
b.Penggunaan bahasa dan mekanika.
c.Ilmu sosial, seperti geografi dan keterampilan membaca peta.
d.Fakta- fakta serta konsep IPA.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar